Get Result Kooong: Kisah tentang Seekor Perkutut Ebook by Iwan Simatupang
Pencerahan Akal Budi
Terinspirasi tiga peristiwa sejarah: Indonesia 30 September 1965, Prancis Mei 1968, dan Indonesia Mei 1968, Leila menghadirkan sebuah kisah keluarga yang terpengaruh peristiwa-peristiwa tersebut. Sebuah kurun waktu yang cukup panjang. Di Indonesia sendiri, kurun waktu tersebut adalah masa pemerintahan The Smile General, Soeharto
| Title | Kooong: Kisah tentang Seekor Perkutut |
| Number of Pages | 249 Pages |
| Durations | 54 min 19 seconds |
| File | kooong-kisah-tentang_LfBGQ.epub |
| kooong-kisah-tentang_4Fbtt.mp3 | |
| File Size | 1,379 KiloByte |
| Classification | Opus 44.1 kHz |
| Launched | 47 years 0 day ago |
Kooong: Kisah tentang Seekor Perkutut
| Category | Self-Help, Children's Books |
| Author | Iwan Simatupang |
| Publisher | Emily Kimelman |
| Published | 1975 |
| Writer | Megha Majumdar |
| Language | Romanian, Afrikaans, Creole |
| Format | Kindle Edition, epub |
Kooong: Kisah tentang Seekor Perkutut by Iwan Simatupang
Tetapi novel Kooong sungguhlah unik dan sentilan. Hanya bermula dari hilangnya perkutut gule -perkutut yang tidak bisa berkooong milik Pak Sastro dari sangkarnya, semua kehidupan jadi gonjang-ganjing. Perkutut itu tidak istimewa sekali, bahkan cenderung biasa-biasa saja. Fisiknya biasa dan tidak bisa berkooong
Kooong : kisah tentang seekor perkutut (Book, 1975) []
Additional Physical Format: Online version: Simatupang, Iwan, 1928-1970. Kooong. Jakarta : Pustaka Jaya, 1975 (OCoLC)561324550: Document Type: Book: All Authors
Kooong kisah tentang seekor perkutut | Iwan Simatupang
Jakarta: Pustaka Jaya, 1976. 93p., softcover with illustrated wraps. Indonesian novel. 122003
Sinopsis Novel Kooong: Kisah Tentang Seekor Perkutut ... - MJ Brigaseli
Setelah ditinggal mati istrinya karena bencana banjir, dia harus ikhlas anak semata wayangnya, Amat, tewas tertabrak Kereta Api Langsir. Kemudian masih dalam keadaan dirundung duka, Pak Sastro membeli seekor perkutut di Pasar Senen, Jakarta, saat hari penguburan Amat. Anehnya, dia membeli perkutut yang tak bisa berbunyi kooong. Hanya perkutut Gule
How to listening Kooong: Kisah tentang Seekor Perkutut AudioBook?
Kooong : kisah tentang seekor perkutut / Iwan Simatupang | National
2013, Kooong : kisah tentang seekor perkutut / Iwan Simatupang PT. Dunia Pustaka Jaya bekerjasama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation Bandung. Wikipedia Citation. Please see Wikipedia's template documentation for further citation fields that may be required
Kooong - Iwan Simatupang - SayaNaia
Dan untuk mengobati kesedihan hatinya, dia membeli seekor perkutut di pasar senen. Celakanya, yang dia beli hanya perkutut gule - tak bisa berbunyi kooong. Walau begitu, dia terlanjur cinta. Namun, setelah 10 tahun bersama, tiba-tiba saja di pagi hari burung itu kabur dari sangkar yang terlupa dikunci. Pergilah pak Sastro untuk mencarinya
Jual Buku Kooong: Kisah tentang Seekor Perkutut -
Ia terpesona melihat seorang laki-laki yang merawat burung perkutut. Burung itu diberi jewawut dan ketan hitam di tempat makannya. Lalu perkutut itu mengeluarkan bunyi, tanda berterima kasih, "Kooong! Kooong!" Mulanya Pak Sastro tidak tertarik, karena ia pikir burung perkutut bukanlah burung istimewa
[Resensi Buku] Novel Kooong (1975) - kehendak!
Judul Buku : KOOONG Kisah tentang Seekor Perkutut. Pengarang : Iwan Simatupang. Penerbit : Pustaka Jaya. Tebal : 99 Halaman ... saat hari penguburan Amat. Anehnya, dia membeli perkutut yang tak bisa berbunyi kooong. Hanya perkutut gule. Meskipun begitu Pak Sastro telanjur cinta. Suatu hari, perkutut Pak Sastro kabur dari sangkarnya. Sepertinya
Where to get Kooong: Kisah tentang Seekor Perkutut PDF?
Artikel "Kooong" - Ensiklopedia Sastra Indonesia - Kemdikbud
Setiap bab terdiri atas beberapa bagian sendiri yang ditandai oleh tanda bintang. Novel Kooong bercerita tentang seorang tua gemuk yang menjadi orang terkemuka di desanya, Pak Sastro, dengan seekor perkutut yang tidak dapat berbunyi (tidak memiliki Koong). Karena perkutut itu hilang, Pak Sastro meninggalkan desa untuk mencari perkutut itu
5 Sastrawan Angkatan 70 Beserta Karya Sastranya -
Kooong: Kisah Tentang Seekor Perkutut (novel) Ziarah Malam (sajak-sajak) Tegak Lurus dengan Langit (kumpulan cerpen). 2. Arifin C. Noer Arifin Chairin Noer atau yang lebih akrab dengan nama Arifin C. Noer merupakan salah satu sastrawan sekaligus sutradara teater dan film yang berprestasi
Biografi Iwan Simatupang - Novelis, Penyair, dan Esais Indonesia
Kooong: kisah tentang seekor perkutut (1975) Tegak lurus dengan langit: lima belas cerita pendek (1982, penyunting: Dami N. Toda) Surat-surat politik Iwan Simatupang, 1964-1966 (1986, penyunting: Frans M. Parera) Sejumlah Masalah Sastra - kumpulan esai (1982, penyunting: Satyagraha Hoerip) Ziarah - novel (1983) Ziarah - terjemahan bahasa
Tentang Iwan Simatupang - Festival Sastra Pendidikan Bahasa dan Sastra
Kooong: kisah tentang seekor perkutut (1975) Tegak lurus dengan langit: lima belas cerita pendek (1982, penyunting: Dami N. Toda) Surat-surat politik Iwan Simatupang, 1964-1966 (1986, penyunting: Frans M. Parera) Sejumlah Masalah Sastra - kumpulan esai (1982, penyunting: Satyagraha Hoerip) Ziarah - novel (1983)
Where to get Kooong: Kisah tentang Seekor Perkutut Ebook?
Iwan Simatupang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kooong: kisah tentang seekor perkutut (1975) Tegak lurus dengan langit: lima belas cerita pendek (1982, penyunting: Dami N. Toda) Surat-surat politik Iwan Simatupang, 1964-1966 (1986, penyunting: Frans M. Parera) Sejumlah Masalah Sastra - kumpulan esai (1982, penyunting: Satyagraha Hoerip) Ziarah - novel (1983) Ziarah - terjemahan bahasa
Tentang Sastra Jepang dan Sastra Indonesia - Blogger
Kooong: kisah tentang seekor perkutut (1975) Tegak lurus dengan langit: lima belas cerita pendek (1982) Ziarah - novel (1983) o The Pilgrim - terj. bahasa Inggris oleh Harry Aveling (1975) o Ziarah - terjemahan bahasa Perancis (1989) Surat-surat politik Iwan Simatupang, 1964-1966 (1986)
Download Novel Iwan Simatupang Pdf - sabascrowd
Kemalangan diri bertimpa apabila anaknya Amat mati pula digilis kereta api. Individual speedlingua license Apabila seluruh hidupnya terasa kaku, terpenjara, Pak Sastro yang memiliki harta yang banyak membeli seekor perkutut yang bisu, yang tiada keistimewaan malah tidak ada apa-apa
Iwan Simatupang (Author of Ziarah) - Goodreads
Kooong: Kisah tentang Seekor Perkutut. 4.06 avg rating — 161 ratings — published 1975 Want to Read ... Antologi Esei tentang Persoalan2 Sastra by. Iwan Simatupang, A. Teeuw, Arief Budiman. really liked it 4.00 avg rating — 5 ratings — published 1969 Want to
Iwan Simatupang - Wikipédia
Kooong: kisah tentang seekor perkutut (1975) Tegak lurus dengan langit: lima belas carita pendek (1982) Ziarah - novèl (1983) The Pilgrim - terj. basa Inggris olèh Harry Aveling (1975) Ziarah - pertalan basa Perancis (1989) Surat-surat pulitik Iwan Simatupang, 1964-1966 (1986)
Iwan Simatupang - M2Indonesia
Kooong: kisah tentang seekor perkutut (1975), Tegak lurus dengan langit : lima belas cerita pendek (1982), Ziarah - novel (1983), The Pilgrim - terjamahan Harry Aveling (1975), Ziarah - terjemahan bahasa Perancis (1989), Surat-surat politik Iwan Simatupang, 1964-1966 (1986),
Kooong : kisah tentang seekor perkutut - Webcat Plus
書名: Kooong : kisah tentang seekor perkutut: 著作者等: Simatupang, Iwan: 出版元: Pustaka Jaya: 刊行年月: 1975: ページ数: 93 p. 大きさ: 21 cm: NCID
Iwan Simatupang (Sastrawan dan Pujangga) -
Kooong: kisah tentang seekor perkutut (1975) Tegak lurus dengan langit: lima belas cerita pendek (1982) Ziarah - novel (1983), kemudian diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul The Pilgrim - oleh Harry Aveling (1975) Ziarah - terjemahan bahasa Perancis (1989) Surat-surat politik Iwan Simatupang, 1964-1966 (1986) Poems
Stellarequatori - Blogger
File-file lain pun terbuka dan tertutup silih berganti di benaknya, tentang pertemuan-pertemuan, tetapi bukan simposium. Sudah 5 bulan 12 hari ia tak bertemu dengan perempuan itu. ... *Kooong: kisah tentang seekor perkutut (1975) *Tegak lurus dengan langit: lima belas cerita pendek (1982) *Ziarah - novel (1983)
Filsafat Keseimbangan - Blogger
Dan ternyata bilangan tersbut merupakan bilangan persekutuan terkecil dari satu sampai sepuluh, dimana jika angka tersebut di bagi oleh angka satu sampai sepuluh maka angka tersebut habis dan tidak tersisa. Seroang yahudi itu terkejut dan kahirnya memeluk islam sampai akhir hayatnya.[1]
(DOC) Iwan Simatupang | Syarofin Arba -
Judul: Kooong, Kisah tentang Seekor Perkutut Pengarang: Iwan Simatupang Penerbit: PT Dunia Pustaka Jaya Cetakan kedua, 2013 (pertama kali 1975) ISBN:978-979-419-386- Tanpa disadari, ia tiba di pasar burung. Ia terpesona melihat seorang laki-laki yang merawat burung perkutut. Burung itu diberi jewawut dan ketan hitam di tempat makannya
Stellarequatori: Januari 2010 - Blogger
Aku akan menulis tentang prasangka jangan-jangan warna laut yang coklat kehitam-hitaman di pantai-pantai kota kita dapat menimbulkan persepsi estetis baru, sensasi baru. Dan tentu saja aku akan menulis puisi seperti dulu, mencuri-curi sisa-sisa aksara yang belum ternoda. ... *Kooong: kisah tentang seekor perkutut (1975) *Tegak lurus dengan
Kisah Merpati Tinggalkan Pagupon -
Gagasan ini dimuat Harian Solopos edisi Kamis (21/11/2019). Esai ini karya Bandung Mawardi, kuncen Bilik Literasi. Alamat e-mail penulis adalah bandungmawardi@
Kesusastraan Indonesia Di Masa Jepang - Jassin
Kesusastraan Indonesia Di Masa Jepang Oleh : Jassin Harga Buku : Rp 55,000 Penerbit : Pustaka Jaya, Bandung Tahun : 2013 Halaman : 176hlm Ukuran : 14,5 x 21 cm Deskripsi-----Periode pendudukan Jepang di Indonesia tidak lama, jika dibandingkan dengan masa kolonialisasi Belanda, sekitar tiga setengah tahun. Walau begitu, kekejaman pemerintah militer Jepang sangat dirasakan oleh seluruh
DOC National Library of Australia
34 wartawan Istana bicara tentang Pak Harto / penulis, Drs Tarman Azzam, Daud Sinyal, Dr. Sutrimo, Banjar Charuddin, B. Wiwoho, dan rekan-rekan ; editor, Koos Arumdanie. [Jakarta] : UMB Press, [2013] ... Kooong : kisah tentang seekor perkutut / Iwan Simatupang. Bandung : PT. Dunia Pustaka Jaya bekerjasama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation
Post a Comment